Infometafisik - Ayah satu anak ini, M Sofyan Harahap, sehari-harinya bekerja sebagai penarik becak dayung. Namun disamping itu, dia ikut juga bekerja mocok-mocok di Ruang Instalasi Jenazah RSU Pirngadi Medan, membantu Pak Mirjan yang sudah 30an tahun bekerja sebagai honor di kamar mayat tersebut.
‘Saya baru 3,5 bulan bekerja disini membantu Pak Mirjan. Kerja saya menyapu di sekitar kamar mayat ini, kadang saya juga membersihkan dan mengangkat mayat ke lemari pendingin,’ ujar Sofyan, kepada kami, saat mengangkat mayat yang baru tiba dari Hamparan Perak, Kamis kemarin.
Kerja ini dia peroleh karena setiap hari dia mencari sewa di pintu masuk RSU Pirngadi Medan, tepatnya di depan Instalasi Jenazah. Bahkan becak dayungnya di simpan di halaman kamar mayat tersebut. Selama mem-bantu di kamar mayat, Sofyan mengaku tidak mendapatkan gaji, namun rezeki yang diperolehnya berasal dari dokter-dokter forensik maupun dari pegawai di RSU Pirngadi Medan ini, yang memberinya uang.
‘Tidak tentulah berapa duit yang saya dapat. Kadang kalau ada pegawai yang menyuruh, saya dikasih uang. Kadang Rp 20 ribu, kadang juga Rp 50 ribu,’ tuturnya. Namun dia mengaku tidak berharap mendapatkan penghasilan itu, karena kerja sampingannya sebagai penarik becak yang mangkal di rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan sejak 25 tahun yang lalu itu sudah cukup membantu ekonomi keluarganya.
Dia pun merasa bersyukur bisa bekerja mocok-mocok di Instalasi Jenazah itu, karena dari pekerjaannya itu sedikit banyaknya telah menambah pengalamannya. Selain itu, dia juga dapat menikmati fasilitas yang ada di instalasi jenazah itu, seperti mandi dan tidur.
“Kalau pulang menarik becak saya tidur di becak, kadang saya tidur di kursi pengunjung di dekat pintu masuk kamar mayat,” ucapnya seraya mengatakan dirinya tidak pernah merasa jijik mencium bau busuk di kamar mayat karena sudah terbiasa.
Namun, dia juga pernah mengalami ketakutan yang luar biasa. Kejadian itu baru saja terjadi yakni pada Rabu (4/08), menjelang maghrib. Saat itu dia sedang mandi di kamar mandi yang ada di sekitar kamar mayat tersebut. Ketika menyiramkan air ke tubuhnya, tiba-tiba dia mendengar suara orang memasukkan kunci dan membuka pintu yang terkunci, karena saat itu semua pegawai sudah pulang.
Mulanya dia menganggap seorang pemuda setempat, bernama Binter dan Marisi yang membuka kunci pintu. Namun suara pintu terbuka itu tidak hanya satu, ada sekitar 8 pintu yang didengar sedang dibuka orang.
“Dari dalam kamar mandi saya menyebut nama Binter dan Marisi, tetapi orang yang saya panggil itu tidak menyahut dan lalu menjadi sunyi,” tuturnya. Saat itu juga, dalam keadaan basah kuyub bercelana pendek, Sofyan keluar dari kamar mandi lalu berlari menuju pintu pagar dengan wajah pucat ketakutan.
Dia menduga, makhluk halus di kamar mayat itu telah menggodanya. Tetapi sejak kejadian itu, dirinya tidak pernah merasa kapok dan berhenti bekerja di tempat itu. Bahkan kalau bisa dia berharap menjadi pegawai honor yang mendapat gaji bulanan.
sumber
0 Response to "Di Teror Hantu Kamar Mayat"