Benarkah Penduduk Surga Tidak Tidur?

Benarkah Penduduk Surga Tidak Tidur?

Infometafisik.com - Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar, katanya ahli surga tidak tidur. Apa benar demikian?

Terdapat sebuah hadis dari Jabir bin Abdillah dan Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu ‘anhum, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

النوم أخو الموت، ولا ينام أهل الجنة

“Tidur adalah saudaranya kematian, dan ahli surga tidak tidur.”

Hadis ini disebutkan oleh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah no. 1087. Beliau menjelaskan, riwayat ini disebutkan dalam banyak buku hadis. Diantaranya adalah al-Kamil karya Ibnu Adi, Hilyatul Auliya dan Tarikh Asbahan karya Abu Nuaim. Beliau juga mengumpulkan berbagai jalur hadis ini, dan beliau menyimpulkan,

وبالجملة فالحديث صحيح من بعض طرقه عن جابر

“Kesimpulannya, hadis ini shahih dari beberapa jalurnya, dari sahabat Jabir.” (as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, 3:74).

Mereka Allah ciptakan tidak tidur, agar bisa menikmati keindahan bersama pasangannya di surga tanpa ada putusnya. Allah berfirman,

إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ (55) هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ (56) لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ (57) سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ

“Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). ( ) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. ( ) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. ( ) (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (QS. Yasin: 55 – 58)

Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Said bin Musayib, ikrimah, Hasan al-Bashri, Qatadah, al-A’masy, Sulaiman at-Taimi, dan al-Auza’i, tentang firman Allah di surat Yasin ayat 55 di atas,

“penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan”

Para tokoh tafsir itu mengatakan,

قالوا: شغلهم افتضاض الأبكار

“Mereka mengatakan, “Kesibukan penghuni surga adalah melakukan hubungan badan dengan para gadis.” (Tafsir Ibn Katsir, 6:582)

Kesibukan mereka ini, seperti yang tergambar dalam hadis berikut,

Dari Abdillah bin Qais radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِى الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا

“Seorang mukmin di surga memiliki sebuah kemah dari sebuah mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil, dan seorang mukmin dalam kemah mutiara itu memiliki banyak istri, sang mukmin menggilir mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain” (HR. Bukhari no. 3243 dan Muslim no. 7337)

Al-Munawi menjelaskan, “Sang mukmin memiliki istri-istri yang banyak, ia menggilir istri-istri tersebut untuk hubungan badan atau yang semisalnya, sehingga sebagian bidadari tidak melihat bidadari yang lain karena besarnya kemah mutiara tersebut” (Faidhul Qadir, 2/502)

Tidak ada Istilah Lelah

Meskipun mereka menjalani kesibukan dengan berbagai kenikmatan yang demikian, namun mereka sama sekali tidak merasakan capek dan kelelahan. Allah berfirman tentang penduduk surga,

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ (34) الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ

Para ahli surga berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri. ( ) Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Fathir: 34 – 35)

Di ayat yang lain, Allah juga menegaskan,

لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ

“Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan dari surga” (QS. Al-Hijr: 48).

Ya Rabb, berikan kami husnul khoitimah, dan kumpulkan kami bersama keluarga di surga-Mu nan penuh kenikmatan.

0 Response to "Benarkah Penduduk Surga Tidak Tidur?"