Kisah Yona, Hantu Cantik Penunggu Sungai

Kisah Yona, Hantu Cantik Penunggu Sungai

Infometafisik.com - Yona, Hantu Cantik Penunggu Sungai - Aku terlelap setelah perjalanan panjang dari rumahku di Jakarta ke rumah Nenek kesayanganku di Sukabumi, rumah sederhana tapi buatku nyaman sekali. Saat mataku sudah mulai terpejam, hawa dingin tiba-tiba masuk ke dalam kamarku, bukan dingin ciri khas daerah pegunungan tapi hawa dingin yang mencekat sampai membuat bulu kudukku berdiri.

Aku menarik selimut hingga ke atas wajahku, tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik selimutku hingga hawa dingin kembali menusuk tulangku. Kutarik lagi selimutku ke atas wajahku, dan lagi-lagi ada yang menarik selimutku itu bahkan hingga jatuh ke lantai. Karena kesal, aku mencoba membuka mata dan ingin tau siapa yang menjahiliku di saat aku tengah ngantuk berat.

Manis…. Ya.. gadis bergaun putih di depanku tadi sangat manis, kulitnya halus meski berwarna putih pucat seperti artis Korea yang baru-baru ini kutonton konsernya. Tapi, muka pucat itu terlihat murung, tangannya yang dingin memegang tanganku seolah meminta pertolongan, dan tiba-tiba dia menjerit! Suaranya begitu memilukan.. saat aku ingin mendekatinya wuzzz.. asap putih mendorongku kuat hingga aku terpental ke belakang dan menabrak tembok. Aku pingsan!  

“Kriss bangun sayang… kamu uda tidur dari kemarin sore masa masih belum cukup juga” samar-samar terdengar suara mama memanggil dengan lembut, aku mencoba membuka mataku perlahan… aku masih di tempat tidur! Berarti tadi mimpi?

“memang sekarang jam berapa mah?” tanyaku sambil mengucek mata yang masih terasa berat

“uda jam 9 pagi sayang, kamu uda tidur dari jam 4 sore kemarin, bangun ah.. kasian tuh nenek pengen ketemu dan ngobrol sama kamu” jawab mama sambil membereskan sepatu dan koperku yang masih berantakan di lantai.

Aku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi, samar-samar aku melihat bayangan putih melintas di jendela kamarku. “ahh.. halusinasi gw aja kali yah, masa siang-siang ada hantu sih” kataku dalam hati.

Saat membuka bajuku, aku terhenyak, tubuhku lebam-lebam seperti habis terbentur benda keras. Aku mencoba mengingat mimpiku semalam, dimana aku pingsan saat terlempar ke tembok. Bulu kudukku mulai bergidik, segera aku mandi dan memakai bajuku dan menemui Nenek.

***
Rumah Nenek sederhana tapi dibangun dengan nuansa modern, samping rumahnya masih dipenuhi sawah-sawah yang masih hijau dan empang yang penuh dengan ikan peliharaan Nenek, meski dari Jakarta ke Sukabumi tidaklah lama tapi aku sangat jarang kesini, selalu Nenek yang mengunjungiku di Jakarta. Dan terakhir kali aku kesini adalah saat aku masih duduk di bangku SMP, yang berarti 9 tahun lalu!.

“haduh cucu Nenek makin tampan saja..pantes Nenek selalu kangen dengan cucu Nenek satu ini” ucap Nenekku sambil mencubit pipiku lembut, aku tersenyum sambil memeluk Nenek kesayanganku ini.

“ia Nenek.. Kriss juga kangen sama Nenek, uda berapa bulan Nenek ga kunjungin aku ke Jakarta, lagi banyak kerjaan yah disini Nek?” tanyaku

“Nenek sengaja nda ke rumah kamu, biar kamu yang main kesini.. kan kamu uda lama ga ke rumah Nenek” jawab Nenek sambil menyendokan Nasi Goreng ke piringku.

“yah Nenek, kan Nenek tau kalau Mama sama Papa engga pernah punya waktu, mereka tuh workaholic” jelasku dengan mulut penuh dengan nasi goreng buatan Nenek.

“ia memang, mereka itu tetep aja bekerja padahal sudah sukses, sekarang mereka datangpun karena salah satu kliennya ingin membeli villa di daerah sini, lihat tuh… kliennya sudah datang di depan” ucap Nenek dengan nada prihatin, aku yang sudah terbiasa dengan gila kerjanya Mama dan Papa hanya tersenyum mendengar ucapan Nenek.

“Nek, nanti aku mau jalan-jalan sebentar, uda lama banget aku ga kesini, jadi kangen pengen liat-liat” ucapku,

“ya sudah, tapi kamu tidak boleh main jauh-jauh.. nanti kamu tersesat, ok?” perintah Nenek, aku mengangguk sambil tersenyum dan segera berlalu meninggalkan Nenek yang masih sibuk membereskan meja makan.

****
Aku berjalan menyusuri kebun di belakang rumah Nenek, tempat ini masih sama dengan saat aku datang dulu. Pohon – pohon yang rindang, serta taman bunga kecil yang cantik, bahkan aku yang sebagai lelaki sangat menyukai taman cantik ini. Tak jauh dari kebun ada sungai kecil dengan air jernih mengalir di bawahnya, pantulan matahari memmbingkai pelangi yang sangat cantik! Tiba-tiba sedikit bayangan berkelebat di dalam ingatanku, ada bayangan seorang gadis kecil yang meninta tolong sambil mengulurkan tangannya kepadaku, dan tiba-tiba bayangan itu hilang seketika dan membuat kepalaku berdenyut kencang. “arghhhhh!!” aku mengejang menahan sakit yang amat sangat hebat berdentum di kepalaku.

Saat tiba di rumah, Nenek yang melihat wajahku pucat segera menghampiriku, “Kriss,kamu sakit?kenapa wajahmu pucat sekali?” ucap Nenek sambil meraba kening dan wajahku, aku menepis pelan tangan Nenek “engga apa-apa Nek, tadi tiba-tiba saja aku melihat bayangan di dalam fikiranku saat aku bermain di sungai, saat bayangan itu pergi kepala Kriss kaya dipukul martil Nek” jelasnya, aku bisa melihat raut wajah Nenek yang berubah antara kaget dan takut, “kamu jangan main di sungai lagi yah Kriss, kamu tidak boleh datang kesana!” ucap Nenek dengan nada tinggi. Aku hanya terdiam, sambil mencoba mencerna apa yang sebenernya terjadi. Tapi jelas sekali terlihat di wajah Nenek kalo dia sedang menyembunyikan sesuatu… http://www.infometafisik.com

Aku rebahkan tubuhku diatas kasur, kupejamkan mata perlahan dengan harapan rasa sakit itu akan hilang. Dan lagi-lagi, hembusan angin dingin menusuk ke dalam tulang sendiku. Samar-samar terdengar suara memanggil namaku, saat aku membuka mata gadis manis itu berdiri di depan tempat tidurku, namun kali ini matanya merah memancarkan aura kemarahan yang sangat menakutkan!

“berani-beraninya kamu datang lagi kesini setelah semua yang kamu dan keluargamu lakukan padaku?!” ucapnya dengan nada tinggi, sorot matanya yang tajam menusuk hingga ke jantungku.

“maaf,apa maksudmu? aku bahkan tidak mengenalmu” jawabku mencoba tenang meski kaki dan tubuhku lemas dan bergetar.

“mudah sekali kau melupakan kejadian 9 tahun lalu! Kau ingat, dulu kita bersahabat dekat? Saat kamu bermain di jembatan sungai kakimu terjerembab hingga kau mau jatuh? Dan aku, gadis kecil meski takut berusaha untuk menyelamatkanmu, tapi apa balasannya? saat aku ingin kembali dan tiba-tiba saja jembatan terputus dan kamu terbentur ke dinding sungai hingga tak sadarkan diri? Aku memegang tanganmu erat meski akupun harus berjuang agar kita berdua tidak terjatuh ke sungai, tapi saat Nenek dan Pamanmu datang apa yang mereka lakukan? Keluargamu menelantarkan aku setelah aku berjuang untuk menyelamatkanmu dari sungai! Nenekmu membiarkan aku terjatuh meski aku sudah meronta meminta pertolongan!!! KAU LUPA SEMUA ITU!!!!!!!!” suara wanita itu begitu melengking di telingaku, samar-samar kejadian itu terputar di memoriku, tapi aku masih belum bisa mengingat semuanya.

“aku minta maaf, tapi sungguh aku tidak mengingat apapun.. “ ucapku, kali ini peluh membanjiri tubuhku tatkala gadis manis itu semakin menunjukan kemarahannya, gadis manis itu tersenyum sinis

“aku datang untuk membalas dendam, aku ingin kalian MATI satu persatu di tanganku!” saat mengucapkannya tiba-tiba gadis itu berubah menjadi wanita yang mengerikan, kukunya bertambah panjang dan runcing, dia mengayunkan tangannya ke tubuhku hingga kulitku mengelupas membentik 5 barisan.

“te..tenang, aku mohon tenang…. Aku ingin kita berbicara baik-baik..” pintaku sambil menahan perih yang teramat sangat di bagian dadaku,

“kita akan berbicara saat kau sudah menjadi arwah sepertiku.. HAHAHAHAHAHA” ucapnya sambil mengelilingiku cepat hingga aku tidak bisa melihatnya karena seperti bayangan asap. Saat dia berhenti, kulihat luka di tubuhku semakin banyak, hingga darah mengucur deras badanku. Aku ingin berteriak meminta pertolongan tapi entah kenapa suaraku tercekat tak bisa bersuara.

“Ucapkanlah selamat tinggal untuk keluargamu!! Hahahaaa!!!” suara tawanya terdengar menggelegar memenuhi kamarku, aku terjatuh… aku sudah tidak mampu menopang tubuhku lagi, aku pasrah…. Aku tutup mataku perlahan hingga akhirnya…..

“KRISSSS!!!!! KRISS!!!! Bangunn sayang… ini mama nak..” terdengar suara ibu memanggilku denga n suara parau dan air mata yang membanjiri wajah cantiknya. Ku buka perlahan mataku, dan melihat sekelilingku.

“aku dimana mah?”tanyaku, mama mengusap rambutku “kamu di rumah sakit sayang, kamu ditemukan oleh warga di sungai di dekat jembatan tua”  ucapan mama seakan menohok hatiku, seingatku aku ada di dalam kamar!

“Nenek mana mah?” tanyaku, tangis Mama bertambah pecah “kamu sudah 4 hari tidak sadarkan diri sayang, Mama justru yang ingin bertanya padamu .. sedang apa kamu dan Nenek di jembatan tua itu? Nenek meninggal dunia, dia terjatuh dari jembatan tua itu” ucap mama dengan suara parau, aku terkejut sekaligus sedih, “mah.. apa mama tau apa yang terjadi padaku 9 tahun lalu? Dan apa mama tau tentang seorang gadis berwajah cantik yang dulu sering bermain denganku?” tanyaku pelan, mama menatapku terkejut  “kamu sudah ingat nak?dulu saat kamu terjatuh ke sungai bersama temanmu Yoona, dia membantu menolongmu nak, tapi karena kamu terluka parah mama menyelamatkanmu terlebih dahulu, dan mama meminta bantuan Nenek untuk menyelamatkan Yoona, tapi saat mama membawamu ke rumah sakit mama mendengar bahwa Yoona hilang terbawa arus sungai, dan saat itu kamu juga kehilangan ingatanmu.  Mama tidak tau harus berbuat apalagi untuk Yoona, Nenek menutup mulut kedua orang tua Yoona dengan uang yang sangat banyak, hingga akhirnya kasus itu selesai meski Yoona tidak ditemukan, mama tau Yoona adalah anak angkat, jadi orang tuanya tidak begitu memikirkannya. Kalo mama mengingat hal itu, mama amat sangat menyesal sayang, karena itu mama jarang mengunjungi  Nenek disini” Mama masih menangis… aku menunduk pelan, tidak menyangka bahwa ini semua telah dialami olehnya. http://www.infometafisik.com

“mah.. Yoona yang berbuat ini padaku, dia juga yang membunuh Nenek..” ucapku pelan, mata Mama menatap seolah tak percaya “jadi… dia datang lagi? Setelah dia membunuh pamanmu dan menenggelamkannya di sungai, sekarang dia datang lagi?” ucapan mama terdengar lemas dan tersirat ketakutan yang dalam. Akupun berfikir sama, ketakutan itu mulai menjalar ke dalam darahku.

“sudahlah sayang… kamu istirahat saja, Mama mau menemui Papa di Apotik, dia sedang menebus Obat kamu, setelah itu mama mau ke rumah Nenek untuk mengambil semua barang-barang milik kita untuk kita bawa kembali ke Jakarta” ucap mama mencoba menenangkan hatiku meski aku tau suaranya masih bergetar. Aku hanya mengangguk pelan, sampai mama keluar dari kamar.

Pintu terbuka, seorang wanita berpakaian perawat masuk ke dalam kamarku, aku masih belum sadar saat itu. Saat dia mendekatiku, aku berbalik menatapnya… mataku terbelalak karena kulihat Yoona tersenyum sinis kearahku….. “KAMU HARUS MATI!!!!”

0 Response to "Kisah Yona, Hantu Cantik Penunggu Sungai"