Infometafisik.com - Gara-gara Dibungkus Kain Kafan Hitam, Arwah Nenek Ini Gentayangan - Dahulu sekali di sebuah desa yang cukup terpencil dan jauh dari perkotaan hiduplah seorang nenek nenek sebut saja nama beliau nenek Lasmi, dia hidup sebatang kara tinggal di sebuah gubuk reot nya di tepi pesawahan yang terhampar luas di penghujung desa, untuk memenuhi kebutuhan hidup nya nenek nenek renta ini tidak pernah meminta minta belas kasih dari tetangga atau warga sekitar nya, dengan tenaga yang tersisa di usia senjanya kadang mencari kayu bakar, mencari tanaman kangkung liar atau menjadi seorang buruh cuci untuk mendapat kan uang guna untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup dan makan nya sehari hari
Namun nenek nenek renta ini di karenakan factor usia membuatnya makin lama tenaganya makin melemah, beliau tidak kuat lagi untuk menjadi buruh cuci dan bahkan belakangan sering sakit-sakitan, namun kala itu dengan kondisi yang demikian tak jua rasa empati atau kepedulian warga sekitar nyaris tidak ada, entah kesalahan apa yang telah pernah di perbuat nenek nenek renta ini, seakan akan nenek-nenek yang sudah sepatutnya di bantu ini seperti tidak terlihat di mata mereka.
Hingga pada suatu hari karena terus menerus di dera sakit , jangankan obat-obatan, yang di anggap barang mewah oleh nya nyaris tak pernah terbeli, sedang asupan makanan dari hari kehari semakin kurang, di tambah usianya yang tidak muda lagi, akhir nya nenek tua ini menghembus kan nafas terakhir nya dalam kesunyian, meninggal tanpa seorang pun yang menemani nya, hanya gubuk reot, tempat satu-satunya yang setia meneduhi dirinya sampai akhir menutup mata dan nyawa meninggalkan raga nya yang lemah
Setelah meninggal nya nenek lasmi, baru warga desa tersadar kalau nenek tua yang tinggal di penghujung desa tersebut telah tiada, dan tentunya bagi kaum muslim fardhu kifayah hukum nya untuk menguruskan proses penguburan dari memandikan, mengkafani hingga sampai akhir nya jenazah di kebumikan dengan layak dan apabila itu sudah di laksanakan oleh sebagian orang muslim lain nya maka gugur kewajiban nya itu.
Namun entah kenapa, saat hendak mengkafani nenek lasmi kala itu tak satupun warga yang memiliki kain kafan, dengan alasan untuk pergi ke kota terlalu jauh, sedang hari sudah terlalu sore, akhir nya nek lasmi yang malang ini, hanya di balut kain seadanya saja
Bahkan kain itu tak berwarna putih seperti kain kafan, hampir bisa dibilang agak hitam, ya nek lasmi di kafani dengan kain berwarna hitam.. astagfirullah hal’adzim Mereka tak menyadari kalau perbuatan mereka salah, dan akan menuai masalah di kemudian hari, setelah prosesi penguburan jenazah nek lasmi, para beberapa pelayat pun pulang kerumah masing masing tanpa berfikiran macam-macam. www.infometafisik.com
Hingga pada suatu tengah malam di salah satu rumah warga yang tak jauh dari bekas kediaman nek lasmi, tepat nya di sumur belakang rumah sebut saja rumah bu Isah terdengar seperti ada suara orang yang sedang mencuci pakaian namun terdengar pula senandung dengan nada yang amat teramat sedih, senandung suara itu berbunyi seperti ini…..
Nyeseeuh lawon hideung hoyong jadi bodas ( nyuci kain hitam ingin jadi putih) di nyanyikan berulang-ulang di sumur rumah ibu Isah tersebut, suara nyanyian yang menyayat hati itu di dengar oleh pemilik rumah dari dalam kamar nya dan membuat ibu Isah terbangun.
Sambil membangunkan suami nya, ibu Isah berkata
“pa itu seperti ada suara orang lagi nembang (menyanyi) di belakang rumah, bapak dengar ga?? Siapa ya tengah malam, aneh banget nembang kaya gitu di belakang rumah kita sahut ibu Isah pada suaminya
Pak Usep memicingkan telinganya dan benar dia pun mendengar suara tersebut , suara senandung dari belakang rumah nya, singkat cerita mereka pak Usep dan ibu Isah berdua mencari sumber arah suara tengah malam itu, persis tepat di pintu belakang yang menuju sumur mereka suara itu semakin terdengar jelas
Di iringi seperti suara air layak nya orang yang sedang mencuci pakaian, senandung suara lirih itu…. Nyeseeuh lawon hideung hoyong jadi bodas ( nyuci kain hitam ingin jadi putih) semakin terdengar oleh mereka berdua
Pak Usep dan ibu Isah akhirnya untuk menghilangkan rasa penasaran nya karena ingin tahu siapa gerangan orang yang bernyanyi tengah malam di sumur mereka, akhirnya mengintip dari sela sela dinding pintu yang sedikit renggang pada daun pintu belakang tersebut kearah sumur mereka…… namun apa yang mereka lihat kala itu….
Ibu Isah dan Pak Usep melihat Sosok seorang nenek-nenek dengan rambut memutih terurai berantakan dengan wajah menyeringai seram dan menatap tajam penuh kebencian kearah mereka berdua, Pak Usep dan Bu Isah sangat mengenal persis apa yang mereka lihat, kalau itu adalah penampakan dari Nek Lasmi yang di kubur kan beberapa hari yang lalu, tanpa koordinasi mereka berdua tunggang langgang masuk kembali kedalam kamar dan langsung mengunci diri bersembunyikan selimut.
Semenjak kejadian itu gemparlah di desa mereka kalau bahwa arwah nek Lasmi bergentayangan dan selalu mengganggu warga sekitar, hampir setiap malam rumah warga tetangga di setiap sumur dan kamar mandi mereka, tak luput di datangi arwah nek Lasmi yang mungkin merasa di perlakukan tidak baik dengan di kuburkan menggunakan kafan berwarna hitam,
Arwah nek Lasmi hampir sampai 40 malam meneror warga sekitar desa dengan nyanyian menyayat hati itu nyanyian yang memilukan seakan-akan meminta agar kain kafan yang membalut dirinya itu di gantikan agar menggunakan kain kafan yang semestinya, bahkan gangguannya sampai terdengar keluar desa juga warga sekitar yang agak jauh dan tidak tahu-menahu mengenai hal ini pun ikut terkena imbas nya karena selama 40 hari bisa dikatakan hampir semua rumah warga di datangi walaupun jauh dari kediaman nek Lasmi apalagi yang dekat, saking gempar ya sampai ada beberapa warga yang malah mengungsi kerumah saudara-saudara mereka diluar desa karena saking takut nya di datangi arwah nek Lasmi. www.infometafisik.com
Hal ini akhirnya terdengar sampai ke telinga seorang pemuda alim yang baru saja keluar dari pondok dengan kebetulan terdengar cerita perihal teror mengenai nek Lasmi dari obrolan obrolan orang di kedai kopi, singkat cerita dengan inisiatif si pemuda alim tersebut dan beberapa santri yang membantunya mendatangi kampung tersebut mencari kebenaran cerita dan untuk meminta izin kepada warga setempat untuk membongkar makam nek Lasmi yang telah meresahkan. yaitu bertujuan untuk menggantikan kain kafannya dan menguburkan ulang dengan layak
Akhir nya pada suatu hari tepat di kuburan nek Lasmi, mereka memanjat kan doa yang dipimpin pemuda santri itu dan di Bantu beberapa warga yang ikut membongkar kuburan nek Lasmi, mereka mendapati jenazah nek Lasmi yang masih utuh se akan akan seperti sedang tertidur lelap dengan kain hitam nya itu,lalu dengan tanpa ada kendala yang berarti kain hitam yang membalut jenazah nek Lasmi di gantikan dengan kain kafan yang baru dan putih bersih seperti hal nya jenazah yang baru akan di kebumikan, dengan beberapa doa yang di panjat kan bersama layak nya doa ketika ziarah kubur. tempat peristirahatan nenek itu, di rapikan kembali seperti semula
Begitulah kisah ini berakhir dan Semenjak itu tak ada lagi terdengar gangguan atau penampakan dari nenek nenek tersebut.
0 Response to "Gara-gara Dibungkus Kain Kafan Hitam, Arwah Nenek Ini Gentayangan"