Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

Infometafisik - Mayor John Tullouch menelusuri kembali jejak dari tentara sekutu yang menjadi tawanan perang atau biasa dikenal dengan tragedi “Death March” tahun 1945 di Kalimantan. John Tullouch kembali berkunjung ke sebuah tempat yang diyakini sebagai jalur para tawanan pada 70 tahun lampau. Ia memotret sepanjang lokasi perjalanan yang dilintasi para tawanan saat Perang Dunia II.

Petugas pensiunan tentara ini menggambarkan setidaknya terdapat 2.400 tentara sekutu yang menjadi tawanan perang tewas di tempat tersebut. Kebanyakan dari  mereka tewas dalam perjalanan karena menderita gizi yang buruk, juga faktor kesehatan karena mereka dipaksa berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 160 mil dibawah teriknya sinar matahari.

Ketika Mayor Tollouch sedang asyik Berfoto-foto di jalur itu, ada sebuah gambar yang sangat mengejutkan dan terlihat ganjil. Pada salah satu gambar memperlihatkan gambaran makhluk halus yang diduga adalah hantu para tawanan tersebut yang berjalan membungkuk sama persis ketika kejadian Death March 70 tahun lampau.

Mayor Tollouch berkunjung ke jalur yang berlokasi di salah satu jalan di wilayah Kalimantan, mengendarai Jeep 4×4 pada tahun 2010. Mulanya Mayor Tollouch menduga bahwa itu adalah gambaran refleksi dari handuk yang ia taruh di Dashboard mobil yang dia tumpangi. Tetapi setelah ia teliti lagi ternyata gambar tersebut menyerupai tengkorak yang diduga hantu para tawanan Perang Dunia II. Mayor Tollouch juga mengisahkan hanya ada 6 orang yang selamat dari peristiwa tragis “Death March” itu.

Berikut foto-foto yang berhasil diambil oleh Mayor Tollouch:

Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan

0 Response to "Ngeri! Ada Penampakan Hantu Tawanan Perang di Hutan Kalimantan"